Friday, July 29, 2016

INDONESIA MENJADI PIONIR BELA NEGARA DI DUNIA ISLAM

515ef58b 7c77 4c7e 8c88 13ca9f316769
Pekalongan (29/07) – Pertemuan para ulama dari berbagai penjuru dunia dalam wadah Konferensi Internasional Bela Negara resmi ditutup siang ini, Jumat 29 Juli 2016. Setelah dua hari sebelumnya, para ulama berbagi gagasan dan mempererat komitmen dalam dakwah Islam yang penuh kasih dan membangun.
Dalam kesempatan ini, Habib Lutfi bin Yahya selaku tuan rumah menyampaikan rasa syukur yang mendalam atas terselenggaranya acara ini. Beliau juga mengajak hadirin untuk mengikrarkan kembali apa yang menjadi spirit dalam konferensi ini. Yakni semangat Bela Negara sebagai bentuk implementasi ajaran Islam.
“Kita berharap majlis ini tidak hanya di dunia. Semoga selalu dipandang oleh Nabiyyuna Muhammad. Semoga menjadi kebahagiaan bagi Nabi Muhammad saw. Apakah kita akan selalu menyusahkan Nabi Muhammad saw. Kapan kami akan membahagikan Nabi Muhammad? Sekarang kita menjawab pertanyaan ini, di antara salah satu caranya ialah dengan Bela Negara!” tegas Habib Luthfi.
“Wahai anak bangsa!” lanjut beliau, “Relakah negerimu terpecah belah? Buktikan kalau tidak! Dan apakah kalian rela apabila negara yang mendukung Bela Negara dalam keadaan pecah belah? Mari kita bersama ikrar! Saya tidak akan menyebutkan nama negara karena peserta konferensi ini datang dari berbagai negara.”
Kemudian beliau mengajak hadirin untuk bersama-sama mengikrarkan;
بسم الله الرحمن الرحيم
اشهد ان لا إله الا الله و أشهد ان محمدا رسول الله
رضينا با لله ربا وبالإسلام دينا وبسيدنا محمد نبيا ورسولا
“Kami berikrar! Kami berikrar! Kami berikrar!
Bela negara adalah wajib! Bela negara adalah wajib! Bela negara adalah wajib!”
Syaikh Muhammad Rajab Dib, dalam kalimat perpisahan menyampaikan kekagumannya atas penyelenggaraan konferensi ini. Beliau mengatakan bahwa banyak sudah konferensi digelar di Timur Tengah, namun tidak ada hasilnya. Nihil sebab tidak adanya keterikatan hati para tokohnya dengan ikatan spiritual mendalam. Hal ini jauh berbeda dengan konferensi di Indonesia.
Menurut beliau, Indonesia berhasil menjadi pionir dalam gerakan penggeloraan Bela Negara di dunia Islam saat ini. Suatu hal yang sangat dibutuhkan kaum muslimin melihat betapa ramainya kabar tentang pertikaian, pertentangan, perpecahan, dan terorisme atas nama Islam.
Begitu juga Syaikh Umar Hadrah asal Sudan, menyatakan apresiasinya atas upaya Habib Luthfi bin Yahya sebagai satu-satunya mursyid thariqah yang beliau kenal mampu merangkul seluruh elemen bangsa. Tidak hanya di dalam negeri, namun mampu menginisiasi jaringan internasional para ulama sufi dalam menanggapi problem yang dihadapi umat Islam saat ini.

sumber : jatmanevent.id

0 comments:

Post a Comment

Copyright @ 2013 Rohis Bisa.

Designed by|Mr.Budi